Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Ketenagalistrikan, Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi (P3TEK KEBTKE) terus berupaya melakukan pembaharuan data potensi Energi Baru Terbarukan untuk percepatan Investasi.
Penelitian yang dilaksanakan Kelompok Penelitian dan Pengembangan (KP3) Energi Baru Terbarukan di P3TEK KEBTKE ini bertujuan untuk mendukung percepatan Investasi khususnya di Bidang Energi Baru Terbarukan. Pada tahun 2020 kegiatan Tim Potensi EBT difokuskan kepada pembaruan data potensi energi angin, energi air, energi panas bumi dan energi biomassa.
Koordinator KP3 Energi Baru Terbarukan, Dian Galuh Cendrawati menjelaskan metode perhitungan potensi EBT terus dikembangkan agar mampu menangkap besaran nilai potensi EBT baik di wilayah daratan ataupun perairan di Indonesia. Melalui Kerjasama dengan instansi dan Lembaga-lembaga yang kompeten di bidangnya untuk menghasilkan data yang dibutuhkan dalam perhitungan potensi baik di Internal Kementerian ESDM ataupun diluar Kementerian ESDM.
Dalam menghitung besaran potensi energi hidro Indonesia, P3TEK KEBTKE telah bekerja sama dengan Direktorat Bina Teknik, Dirjen Sumber Daya Air, Kementerian PUPR (sebelumnya disebut PUSAIR) sejak tahun 2013 lalu. Bersama mereka, pada tahun 2020 ini kami telah selesai melakukan potensi energi hidro Indonesia dengan Sistem Run Off River.
Melalui Focus Discussion Group yang telah diadakan oleh P3TEK KEBTKE pada tanggal 30 Desember 2020 lalu yang dihadiri lebih dari 126 peserta, bersama berbagai stakeholder terkait seperti Pemerintah Provinsi se-Indonesia, Asosiasi Jejaring Mikrohidro, Asosiasi Hidro Bandung, Kementerian PUPR, Akademisi ITB dll. Seluruh peserta FGD menyambut baik hasil perhitungan potensi energi hidro Indonesia system Run Off River ini.
Faisal Rahadian selaku Ketua Asosiasi Jejaring Mikrohidro Indonesia mengapresiasi dan menyatakan secara teoritis metoda yang digunakan dalam perhitungan ini dapat diterima bahkan sumber data yang digunakan dalam perhitungan ini dapat ditelusur referensinya.
Sentanu Hindrakusuma dari Asosiasi Hidro Bandung juga mengapresiasi hasil pemetaan potensi hidro Indonesia dan dapat menerima seluruh metode yang digunakan oleh tim hidro P3TEK KEBTKE.
PIC kegiatan Potensi Energi Hidro Indonesia, Bono Pranoto, memaparkan bahwa berdasarkan perhitungan teoritis dihasilkan ada 52.566 lokasi yang berpotensi dengan total nilai potensi energi hidro sebesar 94.6 GW dengan system Run Off River.
Peneliti Muda P3TEK KEBTKE ini juga menjelaskan bahwa seluruh hasil perhitungan dan peta akan dibagi menjadi 7 (tujuh) buku Atlas Potensi Energi Hidro Indonesia berdasarkan Pulau Besar contoh Atlas Sumatera, Atlas Jawa, Atlas Kalimantan, Atlas Sulawesi, Atlas Maluku, Atlas Bali NTB NTT, dan Atlas Papua. Buku atlas ini berisi tentang peta dan koordinat lokasi-lokasi potensi di setiap wilayah. Keseluruhan Peta dan Buku Atlas ini terlebih dahulu akan didaftarkan sebagai Hak Kekayaan Intelektual (HKI) milik P3TEK KEBTKE sebelum di sosialisasikan.