Arsip Berita



Rancang Bangun Sepeda Listrik Multiguna Yang Menggunakan Teknologi Pedal Assist Perkembangan teknologi transportasi berupa kendaraan menimbulkan peningkatan kebutuhan untuk berpindah dari satu tempat menuju ke tempat yang lain. Selain hanya menjadi sarana perpindahan satu tempat ke tempat yang lain juga sebagai sarana angkutan berbagai komoditi pertanian dan yang lain. Hal ini mengakibatkan kebutuhan akan transportasi semakin meningkat sehingga akan menimbulkan peningkatan penggunaan energi. Saat ini hampir semua alat transportasi menggunakan bahan bakar fosil sebagai sumber energinya. Semakin hari sumber energi fosil akan semakin menipis, maka dibutuhkan alternatif energi yang mampu menjadi sarana meningkatkan kesejahteraan manusia. Energi alternatif sebagai sumber energi untuk menggantikan penggunaan sumber daya alam yang merusak lingkungan. Salah satu energi yang bisa digunakan untuk menjadi energi alternatif adalah energi baru terbarukan. Pemanfaatan energi terbarukan sangat membantu kebutuhan manusia, selain itu juga dapat menurunkan risiko perusakan alam. 

Kendaraan listrik atau kendaraan dengan tenaga baterai adalah salah satu pencapaian teknologi untuk energi alternatif selain minyak dan gas bumi, karena akan menjadi salah satu factor yang akan mempengaruhi perekonomian di masa depan. Kendaraan atau mobil listrik tentu harus dihadapkan pada unsur ramah lingkungan. Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBL) adalah kendaraan yang digerakan dengan Motor Listrik dan mendapatkan pasokan sumber daya tenaga listrik dari Baterai secara langsung di kendaraan maupun dari luar.


Gambar 0-1. Permintaan Energi Sektor Transportasi

Kebijakan untuk kendaraan listrik, di masa depan akan meningkatkan populasi kendaraan listrik sehingga mendorong pangsa permintaan listrik naik dari 0,9% tahun 2025 menjadi 1,1% pada tahun 2050 [2]. Perkembangan permintaan energi berdasarkan jenisnya ditunjukkan pada Gambar I.1.

Diltinjau dari permintaan pangsa permintaan minyak menurun dari 96 % pada tahun 2017 menjadi 86% pada tahun 2050. Sebaliknya pangsa permintaan Energi Baru Terbarukan (EBT) naik dari 4% tahun 2017 menjadi 13% pada tahun 2050 menyusul penerapan kebijakan mandatori Bahan Bakar Nabati (BBN) ditunjukan pada Gambar I.2.


Gambar 0-2. Pangsa Permintaan Energi Sektor Transportasi

Permintaan tenaga listrik di sektor transportasi terus akan meningkat terutama untuk kereta listrik di Jabodetabek serta permintaan untuk MRT, LRT, monorail. Selain itu tren penggunaan kendaraan listrik (mobil dan motor) yang diasumsikan 0,01 % (mobil) dan 0,2% (motor) mulai tahun 2025 akan menyebabkan naiknya konsumsi listrik dari 7,11 TWh tahun 2025 menjadi 21 TWh tahun 2050.

Permintaan listrik sektor transportasi walaupun pangsanya paling kecil dibandingkan sektor lainnya, namun pertumbuhan rata-rata per tahun paling tinggi yaitu sekitar 9%, sejalan dengan dikembangkannya kendaraan listrik oleh industri dalam negeri mulai tahun 2025.

Kebijakan lain di sektor transportasi tertuang dalam Peraturan Presiden No. 55/2019 untuk pengembangan kendaraan listrik berbasis baterai yang mencakup mobil, bus dan sepeda motor. Pemerintah berharap pemberian insentif terhadap kendaraan listrik akan dapat meningkatkan penetrasi kendaraan listrik di pasar otomotif dan mengurangi pangsa kendaraan BBM. Disamping insentif, kebijakan TKDN juga dimasukkan dalam Perpres tersebut untuk mendorong pengembangan industri pendukung kendaraan listrik dalam negeri [3].

Sepeda listrik telah diadopsi secara luas digunakan untuk sarana angkut, serta untuk membawa produk dan barang-barang lainnya ke dan dari pasar, seperti yang ditunjukan pada Gambar I.3. Operator logistik telah mengadopsi mereka karena kemampuan mereka untuk mengelilingi kemacetan lalu lintas dan untuk mengirimkan barang ke jalan-jalan yang terkadang sangat sempit di daerah perkotaan [4]


Gambar 0-3. Sepeda Listrik (a) Roda Dua, (b) Roda Tiga


Tabel 0-1. Keuntungan kendaraan listrik [4]


Kendaraan sepeda listrik untuk pengiriman menunjukkan bahwa penggunaan sepeda kargo dapat menggantikan pengiriman konvensional per hari. Mengganti kendaraan bensin seperti itu dengan sepeda kargo listrik akan mengurangi konsumsi bahan bakar sekitar 32 liter per hari, tidak hanya memungkinkan penghematan biaya operasional, tetapi juga menyediakan alternatif ramah lingkungan yang dapat menurunkan emisi CO2 hingga 25,5 ton per tahun.

Untuk mewujudkan hal tersebut dilakukan penelitian Sepeda Listrik Terintegrasi Dengan Pedal-Assist Untuk Angkutan Multiguna pada P3tek KEBTKE yang dimulai pada 2020 untuk mendapatkan rancang bangun sepeda listrik kargo roda 3 (tiga) dan akan dilakukan pengujian, sehingga diharapkan mendapat parameterparameter operasional yang optimal untuk jenis kendaraan listrik berbasis pedal-assist sebagai alat transportasi jalan.
Copyright © 2020 Balai Besar Survei dan Pengujian Ketenagalistrikan, Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi
Balai Besar Survei dan Pengujian Ketenagalistrikan, Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi
Jalan Ciledug Raya Kaveling 109, Cipulir, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan
Telp. +62 (021) 72798311 Fax. +62 (021) 72798202